Selasa, 31 Maret 2015

Kehidupan.

Hidup ini bukanlah tentang siapa yang akan menjadi juara.
Tapi mengenai siapa yang bertahan dengan terus yakin dan berusaha.

Mulailah belajar untuk menerima apapun dan bagaimanapun kondisi kita.
Bersikap dewasalah dalam memecahkan suatu masalah.
Memang sulit, tapi akan terasa baik hasilnya jika kita terus berusaha.

Semua tergantung bagaimana caranya kita dalam menyikapi arti hidup ini.

Terkadang apa yang kita inginkan tidak selalu bisa kita dapatkan.
Sedih dan kecewa pasti kita rasakan.
Namun begitulah cara Allah menguji kesabaran dan keikhlasan kita.
Hadapilah dengan sabar, ikhlas, dan yakin akan segala pertolongannya.

Di dunia ini, ada banyak sekali sifat-sifat manusia.
Ada yang baik, ada yang jahat.
Ada yang tulus, ada yang munafik.
Ada yang mandiri, ada yang manja.
Ada yang rajin, ada yang males.
Ada yang lembut, ada pula yang kasar.


Ada yang pintar, ada yang cerdas.
Ada yang kreatif, ada yang pasif.
Ada yang lemah, ada yg kuat.
Ada yang kaya, ada yang miskin.
Ada yang besar, ada pula yang kecil.

Begitu banyak sifat-sifat yang kita miliki, namun pada dasarnya semua sama di mata Allah.
Lantas, mengapa harus ada jarak dan perbedaan?

Setiap orang pasti memiliki mimpi masing masing.
Mereka berusaha sekeras mungkin.
Mengorbankan waktu, harta dan segala sesuatunya agar mimpinya menjadi nyata.

Selipkanlah doa dalam pencapaian mimpimu.

Meyakinkan langkah kita dalam mencapai mimpi.
Janganlah lupa untuk meminta doa restu kepada Ayah dan Ibu.
Agar terasa ringan saat melangkah dalam pencapaian mimpimu,



Kawan, taukah kau bahwa di dunia ini, tak ada satupun yang sempurna.
Setiap segala sesuatunya pasti memiliki kekurangan, sekecil apapun itu.
Kemampuan untuk menerima sesuatu yang tidak sempurna itulah yang membuatnya menjadi sempurna.
Bersyukurlah..

Notes:
Tetaplah percaya bahwa segala sesuatunya akan indah pada waktunya.
Entah kapan, namun iringilah penantian kebahagiaan itu dengan sederet doa.
Hiasilah hari-hari penantianmu dengan segala yang bermanfaat bagi mu dan orang lain.
Ingatlah, bahwa hidup, mati, jodoh, rezeki, semua itu sudah di atur oleh Allah.

Semoga segala sesuatunya yang sedang kita jalani mendapatkan kelancaran dan kebarokahan.
Amiiin.

----------------------------------------------------------------------------------

Writer: Dilla Milliana Khoiria

Dia.

Dia hanya seorang gadis.
Dia hanya seseorang yang sangat mudah terluka.
Dia tidak pintar dalam mengutarakan isi hati nya.
Dia mecoba untuk menjadi pendengar yang baik.

Dia bukanlah orang yang terkenal.
Dia bukanlah seseorang yang memiliki banyak teman.
Dia tak selamanya menjadi seseorang yang periang.
Dia selalu melakukan segala sesuatunya sebaik mungkin.

Dia selalu memberikan solusi kepada temannya.
Dia tak pernah sekalipun berhenti untuk berfikir.
Dia selalu khawatir akan masa depannya kelak.
Dia tak pernah menolak memberikan bantuan.

Dia selalu terlihat bahagia.
Dia selalu tampak ceria.
Dia tak pernah terlihat menangis.

Dia amat pintar untuk berpura-pura.

Dia berusaha meski dia tak suka.
Dia menyendiri.
Dan menghabiskan waktu untuk berfikir.

Dia merasa seperti anak kecil.
Yang belum bisa menyelesaikan masalahnya sendiri,
Dia tak pernah peduli dengan orang lain.
Tapi dia selalu khawatir jika orang lain mejauh darinya.

Dia benar-benar bingung.
Bingung dengan kehidupannya sendiri.
Terkadang dia merasakan kehampaan.
Tak ada seseorang yang bisa dia ajak bercerita,

Dia tak punya celah untuk bebas.
Menghabiskan waktu di dunia luar.
Dia selalu merasa ragu dengan pilihan hidupnya.
Dia benar-benar butuh petunjuk dalam hidupnya.

Dia hampir tersesat.
Di tengah-tengah keramaian dia menyendiri.
Melakukan apa yang dia sukai.

Dia mulai lelah,
Dia mulai menangis kencang,
Dia kembali menyendiri,
Dia tak tau lagi harus apa dan bagaimana.

Hingga sampai saat ini, dia masih saja merasa kesepian...

-------------------------------------------------------------------------

Writer: Dilla Milliana Khoiria

Rabu, 04 Maret 2015

Ketika.

ketika tanganmu tak lagi bisa mengetik.
ketika pikiranmu beradu dalam polemik.
ketika hatimu tertusuk oleh kata sebait.
ketika senyummu seketika terlihat pahit.

ketika kakimu tak mampu lagi berdiri tegak.
ketika badanmu jatuh terperangah tak bergerak.
ketika mereka semua menjauh dari kehidupanmu.
ketika semua hal buruk dituduhkan pada dirimu.

ketika tak ada satupun orang yang percaya pada dirimu.
ketika bahagia hilang seiring dengan hilangnya debu.
ketika aroma kehidupan tak lagi tercium harum.
ketika semua hilang dalam kegelapan malam.

ketika aku tak tau lagi harus menulis apa.
ketika nafas mulai tak terasa.
ketika jantuk berhenti berdetak.
ketika jarum jam di dinding tak lagi bergerak.

ketika hujan tak lagi turun.
dan matahari seraya membakar hingga ke ubun.

ketika semua itu terjadi, kehidupanmu yang sesungguhnya telah di mulai.

----------------------------------------------------------------------------------------

Writer: Dilla Milliana Khoiria