Jumat, 26 Juli 2013

Fasting

Berawal dari deringan alarm yang tiada henti, kemudian berakhir dengan percikan air yang jatuh bersamaan membasahi wajah. Tersadar bahwa sudah tidak berada di alam mimpi, tidak lagi memimpikannya. Beranjak dari dunia mimpi, menyadari bahwa apa yang aku hadapi sekarang ya memang harus aku hadapi, perlahan lahan memasuki zona kenikmatan, yak.. sahur. Selang beberapa waktu, sisi lain dari perut sudah merasa cukup dengan lahapan saat itu. Memberanikan diri untuk meninggalkan tempat tersebut, menuju tempat dimana segalanya akan menjadi bersih dengan sekejap waktu, yak.. cucian piring. Selesai sudah apa yang harus aku tuntaskan saat itu, tibalah saatnya untuk membuka Kitab Suci yang selalu jadi pedoman dalam hidup, yak.. Al-Qur'an. Tanpa terasa, Bedugan panggilan Sholat Subuh pun tiba, berbondong bondong mendatangi masjid yang terletak di dalam komplek, satu persatu mulai memenuhi tiap sudut yang ada di dalam masjid. Tidak pernah aku menemukan bahwasannya sholat 5 waktu memerlukan waktu berjam-jam, ini hanya tidak kurang dari setengah jam, bahkan bisa hanya 10-15 menit. Lantas, mengapa banyak yang masih saja meninggalkan sholat? Ini tragis..

Selang beberapa menit kemudian, satu persatu mulai meninggalkan masjid yang fisiknya masih setengah jadi itu. Tidak semua, bahkan masih ada yang masih menggantungkan hatinya di masjid tersebut. Indah di mata, Sejuk di dada. Di sisi lain, aku masih bertaut dengan kasur dan bantal. Berharap besar bahwasannya aku tidak akan memejamkan mataku hingga terpulas. Perlahan-lahan, menit ke menit, jarum pendek menetapkan pilihannya di angka 6. Merasa bahagia bahwasannya aku masih bertahan sampai saat itu. Entah apa yang terjadi selanjutnya, aku mulai merelakan tubuhku di tarik oleh kasur, di peluk oleh guling dan akhirnya terjadilah apa yang tidak aku inginkan, yak.. ketiduran.

berjam-jam kemudian..

Terkejut dengan sangatnya, kuperhatikan dengan sangat teliti jam yang berdetak kencang di dinding kamar. Tersentak tanpa daya, aku terlambat untuk melangkahkan kaki ke kampus. (Ini agak nyesek sob.. tapi sudahlah). Ku putuskan untuk mengumpulkan beberapa nyawa di depan tivi (masyaAllah), kuhabiskan waktu berjam-jam di depan tivi (bareng si Mama)

be continued.. (ngantuuuuk....)